Official Site D-Zeroseven: September 2012

Fiksi : Saat Pertama Aku Dan Kamu ( Part I )

Author «QD*zer07™ - 2 komentar

Suasana hati tak menentu saat aku bertemu denganmu, sebenarnya apa yang sedang aku rasa apakah ini yang aku cari selama ini 5 huruf dengan lambang hati "CINTA". Tatapan dan senyum manismu luluhkan hati dan perasaanku, sungguh tak kuasa ku menahan perasaanku ini. Aku tak tau apakah perasaanmu sama seperti apa yang aku rasakan saat ini ?, biarkanlah waktu yang menjawab semua kegelisahhan ini. Malam datang menjemput impian, berharap dipertemukan di alam yang tak nyata yang penuh dengan keindahan khayalan semata.

Pagi, dimulainya semua aktivitas hari ini. Seperti biasa aku paling sulit kalo dibangunin pagi pagi, tapi mau ga mau aku harus bangun karna aku harus berangkat sekolah, disisi lain aku berharap bisa bertemu dengan dia yang selalu mengganggu pikiranku, biar pun menggangu tapi itu yang membuat semangat untuk berangkat ke sekolah, hehehe. .. . Kenapa aku gak bisa ngilangin kebiasaan buruku ini, kalo mo mandi suka lupa bawa handuk itu kebiasaan yang paling aneh, ah parah.

Bell sekolah berbunyi itu pertanda jam pelajaran pertama dimulai, yang lain pada fokus sama pelajaran tapi pikiran ku melayang entah kemana. Sekarang udah waktunya jam istirahat seperti biasa pergi ke kantin buat makan, semasa sekolah aku tu termasuk murid yang bandel suka ngerokok tapi ga suka mabuk-mabukan, pernah sich tapi ga keterusan, hehehe. .. . Nunggu jam pulang lama banget, kalo ditunggu sich emang lama jadi sabar aja deh.

Bell pertanda jam pulang sekolah pun berbunyi, beres-beres dan siap tuk pulang ke rumah. Satu lagi kebiasaan semasa disekolah yaitu "Nongkrong" bareng teman-teman yang lain, disini aku punya tujuan tertentu berharap bisa pulang bareng sama dia, mata melirik kesana kemari ko dia belum nonggol juga ya, apa dia sudah pulang sebelum aku datang kesini ???. Bodo ah pokonya aku akan tetep nungguin dia dsini, kesabaran ku ternyata ga sia-sia, dia datang juga bersama teman-temannya.

Cuma bisa memandang dari kejauhan tanpa melakukan apapun, sumpah beneran aku nervous banget. Itu hal yang wajar dimana kita bertemu dengan seseorang yang di anggap spesial. Tak henti ku terus arahkan mataku ini ke dia, dan dia hanya tersenyum manis, dan dia beranjak naik kendaran umum yang biasa dia naiki buat pulang. dan refleks aku juga ikut naik. Ternyata kita duduk bersebelahan, banyangin gimana nervousnya bisa begitu dekat dengan dia.

Akhirnya kita berkenalan, gak terasa kita sudah sampai ditujuan. Hari ini seneng banget bisa bareng sama dan berkenalan sama dia. Ini adalah awal dari segalanya, berharap dikemudian hari kita bisa bersama lagi dalam cerita yang berbeda.

To Be Continued. .. .

Dia seperti penerang malamku
Dia seperti penyejuk siangku
Dia tak kusangka dia... balas pandanganku
Ooo.. oo.. ooo...

Dia begitu...... jauh di mataku
Dia begitu...... jauh jangkauku
Dia tak kusangka dia balas senyumanku
Ooo.. oo.. ooo...

Kami saling pandang tanpa bicara
Sepertinya dia tahu apa duhatiku tertera
Dan waktu saat itu sungguh mengerti aku
Dan dia berlalu tanpa tau siapa aku..

Aku cukup tau dia... dari sini saja
Aku cukup lihat dia... dari sudut sini saja
Dan aku.. sudah bahagaia seperti ini
Dan dia... sudah sempurna...

Dia......... aaa...
Dia........ ooo...
Dia.... .....dia... ooo
Dia.....dia...dia.... oooo

Evo - Dia Dan Aku

Pena : Tak Tersentuh

Author «QD*zer07™ - 0 komentar

Hilang tanpa jejak kemana harus ku melangkah, tak ada arah yang harus ku tuju dan aku pun tersesat dalam bayang kesedihan. Bening air mata mengalir tak henti, memang aku bukan yang terpilih untuk hatimu.

Dalam sebuah kisah ada pertemuan dan ada juga perpisahan dan ini yang sedang aku alami, berpisah dengan seseorang yang paling aku sayang. Kaki ku masih bisa melangkah, mataku masih bisa melihat dan hatiku masih punya rasa buat seseorang yang bisa menerimaku apa adanya. Kesempatan kan selalu ada asal kita mau berusaha dan harapan itu ga akan pernah musnah.

Perjuanganku mungkin tak terlihan olehmu, aku hanya bisa bermain dengan kata yang tak bermakna. Setiap orang punya cara tersendiri untuk membahagiakan seseorang yang sangat ia cintai. Dan ternyata semua yang aku lakukan tak tersentuh olehmu, hingga akhirnya aku harus kehilanganmu untuk selamannya, ini kenyataan yang harus ku terima.

Harus ku akui aku bukan pilihan dan aku bukan yang terbaik yang ada dihatimu. Aku punya rasa aku punya cinta aku punya rindu aku punya air mata. Aku ingin kamu dan aku ingin kita bisa bersama lagi.

Tersadar dalam sunyi kau bukan milikku lagi, kau pergi tinggalkanku tanpa senyum kau berpaling. inikah yang harus ku terima inikah yang harus ku jalani, sendiri menatap biru langit sendiri melintas biru lautan, damai dalam sunyi ku terus menanti hingga hilang sang mentari.

.:: JANGAN LUPA KOMENTAR, LIKE DAN FOLLOWNYA YA SOBAT::.